Kamis, 26 Januari 2012

Mengungkap Sakit Pedihnya Mati



"Tiada seorangpun manusia sebelummu Kami hidupkan secara kekal, maka jika engkau (Muhammad) wafat, adakah mereka yg bakal hidup kekal? Setiap jiwa pasti bakal mati. Kami bakal menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan cobaan (fitnah). Hanya kepada Kamilah kalian dipulangkan (QS. Al-Anbiya 34-35)

Ayat ini diturunkan sebagai dalil atas keingkaran orang kafir terhadap adanya maut, menguji dengan kebaikan dan keburukan, maksudnya hal-hal yg membahayakan dan menyenangkan dalam hidup. Kepada Kami dipulangkan, maksudnya Kami akan membalas sesuai dengan adanya kesabaran ataupun rasa syukur kalian, didalamnya menyimpan petunjuk bahwa yg dimaksud dari kehidupan ini adalah ujian dan condong pula pd pahala atau siksa


Tak ada seorang pun tahu kapan kematian menjemputnya… ia pun tak tahu di belahan bumi manakah pembaringan terakhirnya. Allah berfirman yang artinya: “Dan tiada seorang jiwa pun yang mengetahui di belahan bumi manakah ia akan mati” (Luqman: 34). Jikalau tempatnya saja tidak diketahui, padahal mereka-reka tempat lebih mudah dari pada waktu, maka jelaslah bahwa waktunya lebih tersembunyi lagi.

Dialah penghancur segala kenikmatan duniawi, dan penghapus segala kepedihannya. Andai saja mati adalah akhir dari segalanya, niscaya ia menjadi primadona bagi setiap jiwa yang merana. Akan tetapi, tak lain ia merupakan pintu pertama dari kehidupan selanjutnya… kesenangan tanpa batas, atau azab yang tak kunjung lepas.

dari Abu Hurairah ra Rasulullah SAW bersabda “Siapa senang berjumpa dengan Allah, maka Allah pun senang berjumpa dengannya. Dan siapa tidak senang berjumpa dengan Allah maka Allah pun tidak senang berjumpa dengannya,  hal itu ialah saat mata terbelalak, dada terasa sesak, kulit merinding dan jari-jemari kaku… saat itulah siapa yang senang berjumpa dengan Allah, maka Allah pun senang berjumpa dengannya. Dan siapa yang tidak senang berjumpa dengan Allah maka Allah pun tidak senang berjumpa dengannya”.


Dijelaskan bahwa malaikat maut membawahi 70 malaikat rahmat dan 70 malaikat azab, maka ketika dicabut ruh seorang mukmin, segeralah di serahkan kepada malaikat rahmat, merekapun menghiburnya dengan sorga dan pahala, lalu dibawa kelangit sampai ketempat yg tinggi. Dan jilka yg dicabut itu ruh orang kafir, segera di serahkan kepada malaikat azab, selanjutnya di lemparkan ke sijjin sampai tempat yg serendah rendahnya.

Al Imam Abu Bakar bin Abid Dunya meriwayatkan dalam kitab Al Muhtadhirin; Tatkala ‘Amru bin Ashradhiyallahu ‘anhu sekarat, puteranya berkata: “Wahai Ayah… dahulu engkau sering mengatakan: Andai saja aku berjumpa dengan orang berakal tatkala ia sekarat, supaya ia ceritakan padaku apa yang dirasakannya… Nah, sekarang engkaulah orang tersebut, maka ceritakanlah bagaimana kematian itu?” Sang Ayah menjawab: “Wahai puteraku, demi Allah… aku merasa seakan perutku dililit, dan aku bernafas dari lubang jarum… seakan ada sepucuk ranting berduri yang diseret dari ujung kaki hingga kepalaku”.


Nabi SAW bersabda :
       "Kalau saja rasa pedihnya seutas rambut mayat diletakkan pada langit dan bumi, pasti binasa lah semua penghuninya dengan izin Allah, sebab rambut merasakan maut, dan tiada terjadi maut pada sesuatu, kecuali mati berikut anggota-anggota tubuhnya".

Adalah nabi Isa as menghidupkan orang yg sudah mati atas izin Allah. Lalu orang-orang kafir setengahnya ada yg membantah, sahutnya " "Hai Isa, engkau dapat menghidupkan orang mati, kalau keadaan mayat itu baru, tidak menutup kemungkinan ia belum mati sungguhan. Untuk itu kami ingin engkau menghidupkan mayat manusia purba. Jawabnya tegas : "Pilihlah, mayat siapa yg engkau inginkan ?" Sahut mereka : "coba hidupkan oleh mu mayat seorang yg bernama Syam bin Nuh. Alkisah, Nabi Isa pun datang ke makamnya, setelah shalat 2 rakaat, ia berdoa kpd Allah SWT. Maka hiduplah Syam putra Nuh  dengan rambut kepala dan jenggot yg memutih, Isa pun segera bertanya : "Hai Syam kenapa engkau jadi beruban?" Jawabnya : "Aku terkejut mendengar seruanmu, bahkan aku mengira Kiamat telah tiba, itulah sebabnya rambut dan jenggotku berubah jadi putih. Nabi Isa bertanya : "Sudah berapa tahunkah engkau meninggal?" Jawabnya : "Sudah 4000 tahun, dan rasa pedih sakitnya maut, sejak itu membekas, sampai sekarang belum juga sembuh".

Nabi SAW bersabda :
    "Tidak bakal segera keluar ruh seorang mukmin, hingga ditunjukkan tempatnya di sorga, dan sebaliknya tidak bakal segera lepas ruh seorang kafir dari tubuhnya sehingga ia melihat neraka sebagai tempat kembalinya. Para sahabat bertanya :" Bagaimana dengan itu semua ya Rasul, jelaskanlah? Jawab Beliau : "Sungguh Allah menciptakan Jibril dengan bentuk sebagus-bagusnya bersayap 600 buah, diantara sayap-sayap tersebut ada 2 sayap berwarna hijau seperti sayap burung merak, apabila sayap itu dibentangkan dapat memenuhi seluruh langit dan bumi. Disisi kanan sayap terlukis bentuk sorga berikut isinya, para bidadari cantik menawan, gedung-gedung indah lagi megah, bertingkat kamar-kamarnya, para pelayan, para penghibur dari anak-anak dan pemuda. Sedang pada sayap kiri terlukis pula bentuk neraka, berikut isi-isinya berupa hewan-hewan ular, jalajengking tebing-tebing curam menggiriskan dan zabaniyah/penjaga yg seram"

Maka ketika ajal seorang tiba, para malaikatpun segera memasuki kulit otot-otot dan menarik nyawanya dari tungkak kaki sampai kelutunya, lalu malaikat pertama keluar, disusul malaikat kedua, menarik nyawa dari lutut sampai pusatnya, lalu malaikat kedua keluar, disusul yg ketiga dan keempat, masing masing menarik dari perut sampai dada, dan dari dada sampai tenggorokan, menunjuk firman Allah : "Maka kenapa (tidak kau kembalikan saja) ketika nyawa sampai tenggorokan, pada saat itu engkaupun melihatnya" (QS. Al-Waqi'ah 83-84)

Di saat-saat genting itu kpd orang-orang mukmin. Jibril as membentangkan sayap kanannya, maka terlihatlah tempatnya berupa sorga, dan karena asik melihatnya ia tidak sempat sedikitpun melirik pd lainnya sekalipun pada ayah, ibu dan anak-anaknya yg berada disisinya.
Dan untuk orang Munafik, dibentangkan pula sayap kiri, hingga terlihat olehnya neraka jahannam, dan karena pusat perhatiannya tertuju pada tempat kembalinya, ia pun tidak sempat melihat lainnya akibat gelisah dan sedih dengan tempat itu.

Siapa menghendaki selamat dari siksa kubur, maka ia harus tetap menjalankan 4 perkara, dan menghindari 4 perkara lainnya :
4 perkara yg harus tetap dijalankan :

  1. Memelihara shalat
  2. Selalu bersedekah
  3. Membaca Alqur'an
  4. Memperbanyak bacaan tasbih
dan 4 perkara yg harus di hindari :
  1. Ucapan atau sikap dusta
  2. Khianat
  3. Adu domba
  4. Kencing berdiri, dan tidak di sucikan
Nabi SAW bersabda :
   "Peliharalah dirimu dari (sisa air) kencing, sebab siksa kubur pada umumnya akibat sisa air kencing"

Tulisan adalah perkataan.... tiada kata yg lebih baik, mengajak manusia kepada ketaatan (dakwah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar