Kamis, 26 Januari 2012

Kedudukan Anak dalam Islam



Firman Allah SWT : "Hai orang-orang beriman , janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah, siapa yg berbuat demikian maka mereka itulah orang yg merugi (QS, Al Munafiqun :9)

Diantara tujuan perkawinan menurut pandangan Islam ialah untuk memperoleh keturunan. Rasulullah bersabda Nikahilah wanita-wanita subur peranakannya dan memiliki rasa cinta, karena aku merasa bangga dng banyak umatku dihadapan nabi-nabi pd hari kiamat (HR. Ahmad dari Anas)

Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa anak sangat penting dalam pandangan Islam, bagi orang tua haruslah mengetahui kedudukan anak bagi orang tuanya yaitu:
1. Anak sebagai Rahmat
    Salah satu Rahmat Allah bagi orang tua adalah rahmat di Karuniai anak. Sesuai Firman Allah SWT :  "...dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka sebagai suatu Rahmat dari sisi Kami" (QS. Al-Anbiya :84)

Rahmat diberi Allah SWT yaitu berupa anak. merupakan nikmat dan rezeki bagi orang tuanya. Karena kedatangan anak ditengah keluarga dpt menambah kebahagiaan keluarga dan menambah rezeki bagi orang tuanya. Oleh karena itu setiap lahir anak, dianjurkan Nabi Muhammad SAW, untuk menyembelih aqiqah, mencukur rambut dan menamainya dengan nama yg baik, sbg tanda syukur atas rahmat dan rezeki yg tak ternilai harganya.

2. Anak sebagai Amanah
    Amanah berarti suatu yg harus di pertanggung jawabkan nanti dihadapan Allah SWT. Sabda Rasulullah SAW "..Suami sebagai pimpinan didlm rumah tangganya dan dia bertanggung jawab dalam rumah tangganya..." (HR. Bukhori Muslim).
Karena anak sbg amanah bg orang tuanya, maka kewajiban orang tua untuk memelihara, membimbing dan mendidik anak agar menjadi anak yg sholeh.

3. Anak sebagai Ujian
    Hidup ini adalah ujian. Segala apa yg di anugerahkan Allah kpd kita merupakan ujian-Nya. Termasuk harta dan anak sesuai Firman Allah SWT : "Dan ketahuilah, harta-hartamu dan anak-anakmu itu adalah sbg ujian (fitnah)" (QS. Al Anfal :28)


4. Anak sebagai Media Beramal
    Semua jerih payah orang tua dlm bekerja keras untuk nafkah anak adalah sedekah. Rasulullah SAW bersabda : " Apabila orang tua memberi nafkah terhadap keluarganya dan ia mengharapkan pahala karenanya, maka nafkah itu menjadi sedekah baginya" (HR. Bukhori Muslim)
   Dalam hadist lain dinyatakan : "Satu dinar engkau nafkahkan untuk dijalan Allah, satu dinar engkau sedekahkan untuk fakir miskin dan satu dinar engkau sedekahkan untuk keluargamu. Maka yg paling besar pahalanya ialah engkau nafkahkan kpd anak dan istrimu" (HR. Muslim)

5. Anak sebagai Amal Jariyah
    Anak dapat memberikan pertolongan kpd orang tuanya ketika masih hidup dan setelah mati, bila anak itu adalah anak yg sholeh. Disebutkan dlm hadist nabi SAW : "Apabila manusia mati, maka putuslah semua amalnya kecuali 3 perkara : sedekah jariyah, ilmu yg bermanfaat, dan anak yg sholeh yg mendoakan orang tuanya" (HR. Bukhori Muslim)

Rasulullah SAW bersabda : "Setiap anak yg lahir dlm keadaan suci, maka orang tuanyalah menyebabkan ia menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi."

Tulisan adalah perkataan" tiada kata yg lebih baik,mengajak manusia kepada ketaatan (dakwah)

1 komentar:

  1. Semoga Allah swt merahmati penulis sebagai da'i di media ini karena telah mempermudah kesulitan kami, syukron jazakumullahu jaza-an khaoiran katsiran

    BalasHapus